Saturday 7 December 2013

Survival


Survival berasal dari kata survive, artinya perjuangan untuk tetap hidup. Secara global survival adalah usaha untuk bertahan hidup di alam bebas dari berbagai keadan dan lingkungan (kondisi) yang darurat dengan memanfaatkan alam sekitar. Orang yang berada dalam situasi survival disebut survivor.

Faktor Penyebab
a.       Kehabisan perlengkapan disuatu tempat atau ekspedisi.
b.      Kecelakaan dalam suatu perjalanan atau ekspedisi.
c.       Tersesat .
d.      Hal-hal yang tidak terduga (kekurangan pangan,oksigen,dll)

Faktor penting untuk tetap hidup.
a.       Kemauan untuk tetap hidup (sikap mental).
b.      Kondisi fisik dan perlengkapan yang dapat membantu.
c.       Pengetahuan dan keterampilan.

SIKAP MENTAL
Kemauan untuk tetap hidup adalah faktor yang sangat utama untuk keluar dari situasi survival. Ada beberapa hal yang sangat penting untuk diperhatikan agar kita tetap hidup, yaitu:
·         Sadarilah dengan sungguh-sungguh situasimu.
·        Untung malang tergantung ketenanganmu.
·        Rasa takut harus kau kuasai.
·        Vacum (kekosongan) isilah dengan segera. (jangan kosongkan pikiran)
·        Ingat dimana kau berada.
·        Via (hidup) hargailah.
·        Adat istiadat setempat patut ditiru
·        Latihlah dirimu dan belajarlah selalu



1. Aspek psikologis suatu survival
a.  Penyelesaian suatu situasi survival, membutuhkan tingkat ketahanan emosi dan kepercayaan, sehingga dapat menyelesaikan problem mempertahankan hidup.
b. Menyadari akan kepentingan hidup, sehingga dapat mempertahankan hidup, maka perlu mengatasi beberapa problema dalam situasi survival.
2. Tekanan yang timbul pada situasi survival
a.  Stress mental dan fisik (panik dan kelelahan).
b. Rasa takut, untuk mengurangi rasa takut maka perlu belajar untuk mengatasi rasa takut terhadap gunung atau rimba
c.  Rasa sakit, luka dan penyakit.
d.  Rasa haus ditimbulkan karena rasa takut.
e.  Rasa lapar ditimbulkan karena rasa takut dan haus yang biasanya memberi efek kurang gizi (merosotnya gerakan otot dan kondisi, pusing, berkunang-kunang, pingsan dan lain-lain)
f.  Rasa panas dan dingin
g. Rasa bosan (masa bodoh, depresi, frustasi )
h. Rasa terisolasi (sunyi dan terkurung sendiri )
i.   Kelainan tingkah laku ( tergantung situasi dan kondisi si survivor)
3. Masalah yang  dihadapi dalam kehidupan alam bebas
a. Keadaan alam (cuaca, kondisi medan)
b. Keadaan diri sendiri (fisik, mental, ketrampilan dan pengetahuan)
c. Makhluk hidup lainnya ( manusia, binatang dan zoology )
                                                             INGAT!!!
Cuaca Dingin…
Ada pepatah “ Dingin adalah pembunuh”. Berdasarkan laporan, angka kematian terbesar adalah karena terjadi pada suhu 0-10 derajat C. sedangkan manusia mempunyai panas tubuh normal 36-37 derajat C. Dimana temperature ini hrus dipertahankan. Jika pengurangan suhu tubuh 1-2 derajat C dari suhu normal, ini dapat menyebabkan suatu kematian (Hipothermin). Produksi panas tubuh dihasilkan dari makanan jadi dapat mencapai panas tubuh normal. Panas dapat keluar dari tubuh manusia melalui lima cara :
a.       Respirasi (pernafasan)
b.      Evaporasi (penguapan = keringat)
c.       Konduksi (penghantar melalui kontak : kontak langsung dengan tubuh)
d.      Konveksi (penghantaran : panas api)
e.       Radiasi ( Pancaran : sinar matahari)
Cuaca Panas…
Panas tidak sebahaya dingin tetapi harus di ingat-ingat “panas menyebabkan kematian”. Dehidrasi adalah kekurangan cairan dalam semua sel tubuh. Bila penguapan cairan ini terjadi pada organ tubuh yang fital (otak) maka akan menyebabkan kematian.
Penyelesaian Situasi Survival
Penyelesaian situasi survival membutuhkan tingkat kekuatan emosi dan spirit yang tinggi, kepercayaan terhadap agama sangat berpengaruh dalam memperbesar  kekuatan emosi dan spirit untuk tetap hidup, dimana :
a.       Setiap orang mempunyai kewajiban moral dan etika untuk mengatasi permasalahan
b.      Kekuatan untuk mengatasi rasa takut dan ragu harus datang dari diri sendiri
c.       Kepercayaan pada kemampuan diri sndiri akan memperbesar kemauan hidup.
d.      Kepercayaan kepada agama atau Tuhan Yang Maha Esa merupakan sumber kekuatan pribadi dalam mengatasi tekanan yang timbul pada situasi survival.
Jadi, dalam menghadapi situasi survival hal yang terpenting adalah kemauan, pengalaman, dan pengetahuan dengan memakai akal sehat dalam bertindak ( berfikir merencanakan, memperhitungkan, evaluasi dan kerjakan)



pembaca yang baik adalah pembaca yang mau mengomentari.. :) 
Load disqus comments

0 comentários